img:space.ca |
Mungkin ini kali pertama gua menyaksikan film korea dengan tema zombie-zombie ini. Berkisah tentang seorang ayah yang hendak mengatarkan anaknya untuk bertemu sang ibu di Busan dengan menggunakan kereta api. Tak disangka bahwa di korea terjadi wabah Zombie yang secara cepat menginfeksi masyarakat. Dan bertepatan dengan hendak berangkatnya kereta ke busan, salah satu zombie berhasil masuk ke dalam. Tidak perlu diragukan lagi kegilaan dan ketegangan akan segera menyelimuti perjalanan kereta tersebut tidak lama lagi.
Nilai lebih dari film ini adalah tema yang dibawakan tergolong baru di ranah film Korea, atau setidaknya itu yang gua ketahui. Walaupun entah mengapa beberapa adegan serangan zombie yang terdapat pada film ini mengingatkan gua akan serangan zombie pada film World War Z. Tidak hanya itu, entah apakah ini memang psikologis manusia atau kebodohan sang sutradara, pada film ini berlimpah adengan-adegan tolol yang membuat penonton gemas. Salah satunya adalah ketika ada zombie muncul, orang yang melihat malah bengong atau terdiam dulu sebelum kemudian lari. Hal itu sudah pasti sangat menyebalkan, mengingat "waktu sempit" dan "buru-buru" adalah formula yang pasti ada dalam setiap film bertema zombie. Sayangnya film ini juga malah mencoba memasukan unsur melodrama nangis-nangis yang malah akhirya membuat rentetan kebodohan semakin banyak. Adegan-adegan sedih atau dramatis yang ada dalam film ini sebagian besar bukannya membuat penonton bersimpati, namun malah membuat penonton gemas akan banyaknya waktu yang terbuang.
Sebagai sebuah film zombie, Train To Busan cukup berhasil memacu adrenalin penonton akan serangan zombie dalam ruangan sempit. Hanya saja, keinginan sutradara untuk menciptakan adegan tegang atau konflik cerita terkesan tidak cerdas. Namun seperti biasa, jika hanya ingin fokus nonton orang-orang digigit, atau ingin menyaksikan aktor Korea yang bening-being main film, atau merupakan pecinta film korea dimana adegan sedih-sedihan adalah kebutuhan primer, maka film ini masih layak untuk anda tonton.
Score : 5 / 10
Nilai lebih dari film ini adalah tema yang dibawakan tergolong baru di ranah film Korea, atau setidaknya itu yang gua ketahui. Walaupun entah mengapa beberapa adegan serangan zombie yang terdapat pada film ini mengingatkan gua akan serangan zombie pada film World War Z. Tidak hanya itu, entah apakah ini memang psikologis manusia atau kebodohan sang sutradara, pada film ini berlimpah adengan-adegan tolol yang membuat penonton gemas. Salah satunya adalah ketika ada zombie muncul, orang yang melihat malah bengong atau terdiam dulu sebelum kemudian lari. Hal itu sudah pasti sangat menyebalkan, mengingat "waktu sempit" dan "buru-buru" adalah formula yang pasti ada dalam setiap film bertema zombie. Sayangnya film ini juga malah mencoba memasukan unsur melodrama nangis-nangis yang malah akhirya membuat rentetan kebodohan semakin banyak. Adegan-adegan sedih atau dramatis yang ada dalam film ini sebagian besar bukannya membuat penonton bersimpati, namun malah membuat penonton gemas akan banyaknya waktu yang terbuang.
Sebagai sebuah film zombie, Train To Busan cukup berhasil memacu adrenalin penonton akan serangan zombie dalam ruangan sempit. Hanya saja, keinginan sutradara untuk menciptakan adegan tegang atau konflik cerita terkesan tidak cerdas. Namun seperti biasa, jika hanya ingin fokus nonton orang-orang digigit, atau ingin menyaksikan aktor Korea yang bening-being main film, atau merupakan pecinta film korea dimana adegan sedih-sedihan adalah kebutuhan primer, maka film ini masih layak untuk anda tonton.
Score : 5 / 10
Note: Film ini hanya tayang di jaringan Cinemaxx Theater & CGV Blitz
regards,
There are no comments on post : Movie Review - Train To Busan
Post a Comment