Masa SD - Kelas 1

Tulisan ini terinspirasi dari salah satu teman blogger gua bernama Bagaskara Putra, dimana pada salah satu postingannya ia bercerita tentang masa SD. Membaca postingannya gua langsung teringat akan masa-masa SD gua, dan untuk saat ini gua ingin mencoba mengingat dan menceritakan kembali masa SD gua ketika gua kelas 1. Awal gua memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar.

Masa awal kelas satu SD sepertinya bukan masa yang menyenangkan bagi gua. Terlihat dari sikap wali kelas gua yang kesannya nggak suka ngeliat gua. Gua mungkin lupa seimut apa gua waktu kelas 1 yang membuat sang guru kaya males ngeliat gua. Awalnya orang tua gua mendudukan gua di kursi kedua dari depan. Di kelas gua waktu itu format mejanya adalah 4 baris dengan 5 meja setiap barisnya. Satu meja bisa dipake untuk 2-3 siswa SD. Namun entah kenapa mendadak si guru, yang sepertinya gak suka melihat gua sebagai "the cutest kid in the class", memindahkan gua ke kursi kedua dari belakang. Dan bahkan bukan itu saja. Posisi awal gua udah enak, duduk di kursi kedua dari depan dan meja tersebut hanya diisi dua siswa. Namun gua dipindahkan ke belakang dimana gua akhirnya harus duduk bertiga satu meja. Ih gila ya, parah banget ya. Gak ngerti deh gua pernah buat salah apa sama dia.

Keesokan harinya orang tua gua kembali menempatkan gua di tempat awal gua. Kursi kedua dari depan. Namun lagi-lagi si guru bedebah itu kembali memindahkan gua ke kursi kedua dari belakang, dan duduk bertiga lagi. Eeeergh, sayang gua masih lugu dan bodoh waktu itu, jadi gak tau dan gak ngerti gimana ngelawannya.

Dan apakah itu sudah cukup? Ternyata belum! Beberapa bulan kemudian entah kenapa lagi dengan guru bedebah gua itu. Setelah gua mulai merasa pewe secara terpaksa akan posisi duduk gua sekarang ini, si guru bangsat itu kembali memindahkan gua. Kali ini nggak tanggung-tanggung, dia mindahin gua langsung ke pojok belakang kelas. Gila deh, sumpah deh, gua gak ngerti salah gua apa sama si wanita bedebah itu. Gua gak ngerti ada apa dengan kejiwaan perempuan ular itu, sehingga bertindak biadab dengan berusaha menjauhkan gua dari pandangan dia.

Gua juga ingat ketika gua tidak membawa pensil dan guru bedebah itu melarang gua untuk meminjam pensil dari teman sebangku gua. Hasilnya gua harus memutar akal untuk bisa menulis. Yang gua lakukan akhirnya adalah mencari-cari patahan mata pensil. Itu loh, kalo pensil kita patah dan harus kita serut lagi biar muncul lagi mata pensil yang baru. Nah patahannya itu yang gua cari di kolong kursi. Beruntung gua dapet satu. Cuma ya itu dia, nulisnya jadi gak enak, abis pensil gua jadi luar biasa kecil. Parah deh!

Hahahah, cukup menyedihkan juga ya masa kecil gua waktu kelas satu. Sebenarnya gua udah lupa banyak soal masa-masa kelas 1 SD gua. Cuma masa-masa awal masuk aja yang gua ingat, seperti yang diatas. Gua gak bakalan lupa tuh peristiwa pindah-pindahin gua dari satu tempat ke tempat lain tanpa alasan yang jelas. Gila ya, anak mana sih yang mau ngalamin seperti yang gua alamin diatas. Emang sih gua gak ngalamin penyiksaan fisik (seingat gua), cuma yang namanya dikucilkan itu gak enak banget loh rasanya bagi seorang anak berumur 6 tahun! Apalagi dikucilkan sama guru sendiri!

Related Posts