This picture is not mine | : ) |
30 hari kemarin, tepatnya sejak 1 april sampai 30 april gua magang. Yak, magang! sebuah kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa di fakultas gua, yang merupakan sebuah praktek kerja lapangan, dimana kita mencoba merasakan bagaimana suasana bekerja disebuah perusahaan pertelevisian.
Dikarenakan gua berasal dari fakultas Fikom, jurusan Broadcasting, maka PKL gua seharusnya tidak jauh-jauh dari broadcasting. Secara letak dan tempat sih emang gua bekerja di salah stasiun TV swasta yang ada di Kebon Jeruk. Namun secara pekerjaan, gua nggak dekat-dekat amat dengan kegiatan pertelevisiannya. Gua bekerja dibagian Research atau survey... tepatnya survey by phone. Dimana gua dengan muka tembok menelepon orang-orang yang tidak dikenal, atau bahkan orang-orang yang tidak ingin ditelepon. Eaaarghh...
Butuh beberapa kali latihan untuk bisa terbiasa menelepon orang-orang yang tidak dikenal itu. Karena gua pada awalnya sempat kagok dan grogi. secara bukan kebiasaan gua berbasa-basi sama orang, apalagi sama orang yang belum gua kenal sama sekali... lewat telepon pulak! Dan seiring dengan berjalannya waktu, dimana kicau burung terdengar indah, rumput-rumput terus bergoyang, semilir angin cepoy-cepoy yang menyegarkan, gua semakin terbiasa.
Tau tidak, ada banyak sekali loh jawaban dari responden saat ditelepon. Banyak yang menolak untuk di survey, namun tidak sedikit yang bersedia. Dibawah ini gua coba mengingat-ingat bagaimana cuplikan-cuplikan hasil percakapan gua dan teman-teman gua dengan para responden sewaktu di survey.
P = Pewawancara
R = Responden
Telepon pukul 09.00
P : Selamat Pagi, bu. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Haaaah? Darimana?
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia
R : Ooooh... iya. Ada apa ya?
P : Jadi begini bu, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Bisa minta waktunya sebentar nggak bu buat diwawancara sebentar?
R : (Diam sejenak... memikirkan alasan yang logis untuk menolak.) Aduuuh, maaf ya, saya lagi masak. Nanti-nanti aja deh ditelepon lagi.
P : Oooh, ya sudah kalo begitu, nanti kita telefon lagi ya. selamat Pagi.
R : Pagi...
Berikutnya ibu itu tidak pernah bisa dihubungi lagi. Selalu saja pergi.Telepon pukul 10.20
P : Selamat Pagi, bu. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Haaah? Darimana?!
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia.
R : Oooh, Ada apa ya?
P : Jadi begini bu, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Jadi bisa minta waktunya sebentar bu?
R : Aduh nggak pernah nonton tuh. [1.000.000% BOHONG!]
Telepon Terputus...Telepon Pukul 11.30
P : Selamat Pagi, bu. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Maaf, darimana? [Berbicara sopan]
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia
R : Ooooh... iya. Ada apa ya?
P : Jadi begini bu, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Bisa minta waktunya sebentar nggak bu buat diwawancara sebentar?
R : Oooh maaf, yang punya rumahnya lagi pergi.
P : Ini dengan siapa ya?
R : Ini dengan pembantunya.
P : Oooh, kalo begitu maaf mengganggu ya, selamat siang.
[Yup, kita tidak bisa mewawancara pembantu rumah tangga. Karena sasaran kita adalah pemilik rumah. Kan nggak lucu kalo nantinya pas kita telepon lagi yang ngangkat majikannya, terus kita bilang mau bicara sama pembantunya. Apa kata dunia?!]Telepon pukul 15.00
P : Selamat siang, pak. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Darimana?!
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia
R : Ooooh... iya. Ada apa ya?
P : Jadi begini pak, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Bisa minta waktunya sebentar nggak bu buat diwawancara sebentar?
R : Waduh, dirumah saya mah hampir nggak pernah nonton tipi. Abis televisi lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
P : Oh begitu ya, kalo begitu maaf ya pak. Selamat siang.
Telepon pukul 14.00
R : HALOKH! [Jutek]
P : Selamat siang, bu. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Haaaah?! Darimana?!
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia
R : Ada apa ya?!
P : Jadi begini bu, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Bisa minta waktunya sebentar nggak bu buat diwawancara sebentar?
R : Oh nggak ada waktu, nggak ada waktu!
Jleb... Telepon ditutup.Telepon pukul 15.00
P : Selamat Sore, bu. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Ooooh... iya. Ada apa ya?
P : Jadi begini bu, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Bisa minta waktunya sebentar nggak bu buat diwawancara sebentar?
R : Oh bisa, silahkan...
Dan berikutnya wawancara pun berlangsung dengan baik dan benar. Temen gua yang menjadi interviewernya udah seneng banget dapet responden satu lagi. Namun ketika tiba pada pertanyaan akhir, soal rata-rata pengeluaran rutin bulannyannya:
P : Kalo boleh tau, kira-kira pengeluaran rutin ibu di rumah perbulannya, kira-kira berapa ya? untuk Bayaran listrik, telepon, air, belanja bulanan dan lain-lain kira-kira berapa ya?
R : Oh, kalo itu saya nggak tau mbak. Soalnya disini saya cuma PEMBANTU!
P : [Bagaikan ditimpa duren secara harafiah] Oh, jadi anda bukan yang punya rumah?
R : Iya, mbak. saya disini cuma sebagai pembantu.
P : Oh, yang punya rumahnya ada nggak mbak?
R : Lagi pada pergi tuh.
P : [Garuk-garuk meja, Kepala mulai tumbuh tanduk, Grrrrr!] Oh ya sudah, kalo begitu selamat siang.
Telepon ditutup dan temen gua berteriak murka!
Telepon pukul 10.00
P : Selamat Pagi, bu. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Darimana?
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia
R : Oh, Ada apa ya?
P : Jadi begini bu, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Bisa minta waktunya sebentar nggak bu buat diwawancara sebentar?
R : Maaf saya lagi mandi! [Bagaimana mungkin dia lagi mandi bisa angkat telepon, kecuali dikamar mandinya ada telepon]
P : Kalo mandi sambil telepon bisa nggak bu?
R : Oh nggak bisa tuh.
P : Oh, ya sudah bu. Maaf mengganggu. Selamat siang.
Telepon Pukul 16.30
P : Selamat sore, bu. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Oh tivi dirumah saya nggak ada yang rusak. Semuanya masih bagus.
P : Bukan bu, kami bukan mau reparasi tivi, tapi mau survey.
R : Iya, tivi dirumah saya masih bagus semua belum ada yang rusak.
P : Oh ya sudah kalo begitu, selamat sore.
Telepon pukul 14.00
P : Selamat siang, mbak. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Haaaah? Darimana?
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia
R : Ooooh... iya. Ada apa ya?
P : Jadi begini mbak, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Bisa minta waktunya sebentar nggak bu buat diwawancara sebentar?
R : Dirumah nggak punya TV [Sangat dipertanyakan!]
P : Oh, begitu ya. Ya sudah kalo begitu maaf mengganggu. selamat siang.
Telepon pulul 16.00
P : Selamat sore, adek. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Haaaah? Darimana yaaaaa?
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia, Ibunya ada nggak dek?
R : Mama lagi tidur...
P : Kalo papa?
R : Papa belum pulang kerja...
P : Kalo kakaknya?
R : Aku nggak punya kakak.
P : Oooh, kalo begitu maaf ya. Selamat sore.
Telepon pukul 17.00
P : Selamat sore, dek. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Iya ada apa?
P : Mamanya ada nggak?
R : [Diam sebentar lalu menjawab] Oh kata mama: mama lagi tidur. Nggak bisa diganggu.
P : Oh gitu ya, kalo begitu maaf mengganggu ya, selamat sore.
Telepon pukul 15.30
P : Selamat sore, bu. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Haaaah? Darimana?
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia
R : Ooooh... iya. Ada apa ya?
P : Jadi begini bu, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Bisa minta waktunya sebentar nggak bu buat diwawancara sebentar?
R : Oh boleh, silahkan....
Dan wawancara pun berlangsung.Namun kembali, masalah terjadi ketika pertanyaan mengenai pengeluaran rutin ditanyakan.
P : Kalo boleh tau, kira-kira pengeluaran rutin ibu di rumah perbulannya, kira-kira berapa ya? untuk Bayaran listrik, telepon, air, belanja bulanan dan lain-lain kira-kira berapa ya?
R : [Mendadak jutek] untuk apa nanya-nanya begitu? emang ada hubungannya?
P : Enggak bu, ini untuk klasifikasi responden aja.
R : Kamu mau niat jahat ya? Untuk apa tanya-tanya pengeluaran bulanan. Nggak ada hubungannya kana sama acara televisi.
P : Enggak bu...
R : Ah nggak usah deh. Maaf saya nggak bisa jawab lagi.
Telepon ditutup...Telepon pukul 14.00
P : Selamat sore, Pak. Kami dari Lembaga Survey Televisi indonesia, perusahaan yang biasa melakukan survey untuk acara televisi.
R : Haaaah? Darimana ini? Suara nggak jelas!
P : Lembaga Riset Televisi Indonesia
R : Ooooh... iya. Ada apa ya?
P : Jadi begini pak, saat ini kami sedang melakukan survey mengenai acara televisi. Bisa minta waktunya sebentar nggak bu buat diwawancara sebentar?
R : Yaaa, pokonya tivi nggak bagus lah. Saya sukannya nonton berita!
P : Iya, tapi kan kita boleh nanya yang lain nggak?
R : Ya udah itu aja. Pokoknya saya sukannya nonton berita.
Telepon selesai...
There are 6 comments on post : Maaf ya, Yang Punya Rumah Lagi Pada Pergi!
duh, kasihan banget sih. segitu apesnya.
Kasihan banget sih Bang..
Bilangnya mau survey sih, pasti pada gak mau
lain kali saranku : Bu, anda dapet undian.
pasti langsung di suruh masuk
heheh
ternyata ga enak juga ya jadi pewawancara XD
huahhahaha suka dukanya jd surveyor ya
hha giling.. gw ngakak sambil guling2.. [Sangat dipertanyakan!]
emang kuliah dimana sih?
btw, gw follow.. oke x)
postingannya kocak, saya jadi inget waktu muda dulu, nice to see this blog!
Post a Comment