Pada suatu sore, di sebuah jalan raya yang cukup padat, kendaraan hilir mudik, pejalan kaki memadati trotoar yang juga diserebot sama pemotor-pemotor bangsat dan polusi udara yang memuakkan. Terjadilah sebuah kecelakaan, bukan kecelakaan besar, namun hanya sebuah kecelakaan kecil. Sebuah kecelakaan yang melibatkan dua buah motor saling bertabrakan. Tidak ada yang terluka, namun buntut dari kejadiaan ini terjadilah adu cekcok yang berujung pada sebuah perkelahian.
Tahukah kalian apa yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya? Bisa dipastikan 90% dari masyarakat yang berada disana hanya akan diam terpaku sambil menyaksikan. Separuh dari 90% masyarakat tersebut biasanya akan merekamnya di handphone mereka untuk kemudian dibagikan di akun media sosial mereka. Mencoba untuk meraih sedikit kepopuleran atas video yang mereka upload. Mungkin ada 10% dari 90% masyarakat yang melihat itu cukup bodoh untuk melakukan selfie dengan latar belakang kejadian perkelahian itu. 5% masyarakat yang lain kemungkinan akan melihat sebentar dan kembali melanjutkan aktivitas mereka. 5% masyarakat yang lain mungkin akan turun tangan untuk melerai dan mendamaikan suasana.
Contoh lain, ketika ada bencana banjir dan ada orang yang hanyut terbawa banjir. Sudah bisa dipastikan kondisi yang sama akan terjadi di masyarakat sekitar. 90% dari mereka adalah penonton setia kejadian tersebut. Lalu sebagian dari 90% masyarakat tersebut akan merekamnya melalui handphone, mungkin dengan sesekali berteriak, "Pak itu tolongin pak, ada yang hanyut. Masyaawloooooh!", namun tangan tetap teguh merekam. Lalu ada lagi yang selfie atau foto-foto ditempat kejadian. Lalu ada pula sebagian masyarakat yang tidak peduli, dan pada akhirnya ada sebagian kecil orang yang benar-benar melakukan aksi penyelamatan, dimana mereka juga jadi objek tontonan warga berkat aksinya.
Atau peristiwa lain, dimana terjadi tabrak lari yang menyebabkan satu orang pengendara motor tewas. Pasti kalian sudah bisa mengetahui bahwa 90% dari warga yang berada disana hanya akan nontonin tuh mayat. Sebagian dari populasi 90% itu akan merekam di handphonennya, sebagian lagi menfotonya lalu disebarkan ke media sosial secara membabibuta. Biasanya foto atau video diupload dengan disertai deskripsi; "Hati-hati guys kalo berkendara, jangan sampai jadi korban tabrak lari seperti mas-mas di foto ini. Stay safe, stay strong!". Sebagian lagi selfie di lokasi kejadian, dan sisanya hanya diam nontonin tuh mayat segar. Pasti juga ada sebagian yang tidak peduli dan terus melanjutkan aktivitas mereka. Dan pada akhirnya ada sebagian kecil orang yang berinisiatif untuk menutup mayat tersebut dengan koran, atau menghubungi pihak-pihak yang berwenang untuk menangani korban tabrak lari ini.
Jika di luar negeri sana ada masyarakat yang tidak peduli dan terus beraktivitas ketika ada sebuah kejadian luar biasa terjadi. Atau ada masyarakat yang secara aktiv berpartisipasi menolong ketika ada sebuah kejadian tragis terjadi. Di sini ada tipe masyarakat yang luar biasa. Tipe yang gemar menonton tanpa melakukan apa-apa. Tipe yang berdiri diam menyaksikan sebuah peristiwa tanpa peduli akan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Yang mereka pikirkan hanyalah mata mereka diberikan suguhan tontonan yang menarik. Tipe masyarakat yang menjadikan segala sesuatu sebagai bahan tontonan, bahan materi yang berharga untuk diupload di media sosial, bahan obrolan yang bisa mereka ceritakan dan gosipkan dengan teman atau keluarga mereka. Namun tidak ada tindakan interaksi apapun yang mereka lakukan dengan objek tontonan mereka. Entah mereka sedang berkelahi, kesusahan atau bahkan sedang meregang nyawa.
Kebanyakan dari mereka biasanya akan beralasan; "Nggak ah, saya nggak mau ikut campur. Ntar saya kenapa-napa lagi.", atau "Aduh mas, saya nggak berani ngapa-ngapain korbannya. Lagi luka parah, ntar takutnya saya salah pegang eh malah mati." atau "Maaf mas, saya pas kejadian nggak mau ikut campur, ntar yang ada malah tambah kisruh." Alasan-alasan seperti inilah yang mereka buat sebagai tameng melindungi diri mereka dibalik aksi mereka nontonin setiap kejadian tanpa melakukan apa-apa.
Pengen Tahu namun Tidak Peduli, inilah fenomena yang sedang marak terjadi di masyarakat. Generasi masyarakat yang hanya cuma kepo, haus akan informasi, haus akan berita luar biasa, namun hanya untuk "cukup tahu aja". Mulai dari masalah rumah tangga orang, skandal video bokep, hingga kejadian tabrakan dimana ada satu korban yang sedang sekarat. Sebagian besar masyarakat kita pasti hanya ingin datang untuk MELIHAT. Membuka google untuk mendapatkan link download video bokepnya. Mengkepoin teman sebayanya untuk mengetahui informasi mengenai kebenaran rusaknya rumah tangga temannya yang lain. Mencari informasi ke semua orang mengenai isu perselingkuhan yang dilakukan oleh teman kantornya. Atau ketika mereka cukup berani atau cukup dekat dengan objek, mereka biasanya akan dengan terang-terangan mengorek informasi langsung dari objeknya. Menyudutkan mereka hanya untuk memuaskan dahaga nafsu mereka akan informasi dan kebenaran gosip-gosip. Atau di peristiwa lain, ketika ada korban penganiayaan yang sudah diselamatkan polisi dan sedang dalam penanganan medis, pasti ada aja orang yang iseng menghampiri untuk sekedar bertanya-tanya; "Bagian mana mas ya luka? oh di punggung? Oooooooh... Sakit mas? Ooooooooh..."
Entah apa yang terjadi di dunia ini sehingga evolusi kemanusiaan di bumi ini membawa manusia ke level seperti ini. Ke level dimana manusia menjadi lebih pasif secara tidakkan nyata, namun agresif dalam mencari tahu informasi. Mereka begitu agresif dalam menggali setiap kejadian dan berita menarik hanya untuk "cukup tahu aja", atau agar bisa eksis dalam obrolan-obrolan ringan di lingkungan mereka. "Eh tahu gak jeung, anaknya bu Bambang mati bunuh diri lo! Ih ngeri yaaa. Tau deh, sekarang mayatnya udah dilepas apa belum dari gantungannya. Ih horor deh eyke!" Dan mereka akan saling bercerita mengenai kejadian tersebut tanpa pernah menyebutkan apakah salah satu dari mereka ada yang turun tangan melakukan tidakkan nyata pada saat peristiwa tersebut terjadi. Yang penting bahan obrolan masih jalan terus.
Dan anda yang membaca tulisan ini mungkin akan merasa tersentil akan kenyataan yang mungkin sedang terjadi di diri anda, mengetahui bahwa Anda adalah salah satu dari generasi masyarakat yang tukang nonton. Atau mungkin salah satu dari generasi masyarakat yang suka rekam - upload - share video kejadian di media sosial. Dan anda yang membaca tulisan ini mungkin akan tersenyum sinis, mengangguk setuju akan kenyataan bahwa ini lah yang juga Anda rasa sedang terjadi di masyarakat kita. Entah Anda adalah bagian orang yang tukang nonton, atau entah anda bagian orang yang tidak peduli, atau entah anda bagian orang yang secara sukarela turun tangan memberikan bantuan saat sebuah kejadian luar biasa terjadi, atau entah anda adalah korban dan objek dari tontonan masyarakat, yang pasti Anda menyadari bahwa di sekeliling Anda ada sekumpulan orang-orang yang hanya diam saja menyaksikan. Anda akan tersenyum sini atau tergelitik untuk tertawa, karena ini lah yang sedang terjadi. Karena ini lah yang terjadi di masyarakat kita. Masyarakat yang ingin tahu namun sebenarnya tidak peduli. Masyarakat yang haus informasi atau tontonan menarik namun tidak sudi untuk ambil bagian agar bisa membuat situasi menjadi lebih baik.
Masyarakat penonton. Masyarakat apatis. Masyarakat yang semakin "modern".
Sebelumnya saya mohon maaf jika saya baru submit blog saya pada saat mendekati deadline. Karena saya mengetahui blog competition ini baru-baru ini. Dan alasan mengapa saya ingin mengikuti blog competition ini adalah sebagai berikut.
Bertemu Daikin sekarang ini seperti berjumpa dengan sahabat lama. Bisa dibilang pertama kali mengenal Daikin adalah ketika Daikin muncul dalam iklan televisi berupa penguin yang lucu-lucu. Iklan-iklan penguin itu begitu menggemaskan sehingga saya yang waktu itu masih SD akan selalu terdiam menyaksikannya dan kemudian tertawa sendiri. Tidak hanya itu, waktu saya kecil di rumah juga sudah terpasang AC Daikin untuk menyejukkan rumah kami. AC Hemat Energi Daikin mampu bertahan hingga 10 tahun sampai ketika rumah kami direnovasi besar-besaran pada sekitar tahun 2006. AC tersebut terpaksa harus dipensiunkan, karena rumah kami didesain agar bisa memberikan sirkulasi udara yang sangat baik. Tidak hanya itu, AC Daikin tersebut memang sudah bekerja begitu baik hingga akhir hayat hidupnya. Karena selain selalu memberikan performa yang baik, AC Daikin tersebut sangat jarang mengalami kerusakan.
Memasuki tahun 2016, ibu saya memutuskan membuka kos-kosan di bilangan Jakarta Barat. Kos-kosan berjumlah 8 pintu dengan fasilitas yang diusahakan memenuhi berbagai kebutuhan dasar calon penghuninya. Salah satu fasilitas yang wajib ada dalam kamar kos adalah AC, karena untuk memberikan udara yang sejuk di dalam kamar kosan. Maka dari itu, ibu saya akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan sahabat lama keluarga kami; AC Daikin.
8 AC Daikin pun kami percayakan untuk menyejukkan setiap kamar kos-kosan ibu saya. Tidak perlu pikir panjang lagi, keluarga kami sudah begitu percaya akan Sahabat Lama yang pasti akan selalu setia dengan kualitas terbaiknya. AC Daikin yang terkenal sebagai AC yang hemat energi memang sudah menjadi pilihan utama setiap orang ketika hendak membeli AC. Seperti salah satunya keluarga saya yang membeli 8 unit sekaligus.
Tidak hanya itu, selain kualitas AC yang memang terkenal nyaman dan hemat energi. Daikin juga memberikan layanan purna jual yang sangat memuaskan. Bayangkan saja, tersedia layanan costumer service selama 365 hari/tahun. Itu artinya setiap hari Anda akan selalu dilayani oleh costumer service Daikin kapanpun Anda membutuhkan. Ditambah, layanan costumer service ini bebas pulsa, alias Anda tidak perlu khawatir tagihan pulsa membengkak karena menghubungi costumer service Daikin. Benar-benar bikin nyaman!
Kehebatan lain dari Benefit of Daikin Technology adalah adalah energi saving. Teknologi ini bisa dirasakan berkat kehebatan inverter pada AC Daikin, sehingga penggunaan energi daya bisa dihemat hingga 30%. Cocok sekali untuk dipakai di rumah atau di kos-kosan yang kerap menghemat listrik. Lalu untuk pendinginan, Daikin menggunakan pendingin generasi terbaru dengan nama R-32 yang sanggup memberikan peforma terbaik serta mengurangi penggunaan listrik sampai 10%. Dengan begitu AC Daikin jadi lebih hemat walaupun tetap memberikan kenyamanan terbaik.
Dengan berbagai benefit yang disebutkan diatas, tidak salah jika rasanya saya dan keluarga selalu percaya pada sang Sahabat Lama Daikin. Karena hanya Daikin Pilihannya untuk AC nyaman dan hemat energi. Seperti yang sudah saya dan keluarga saya rasakan sejak lama. Menjadikan Daikin sebagai sahabat setia dalam memberikan kenyamanan dan hemat energi. Jadi, Kalo AC ya Daikin!
Bumi merupakan sebuah maha gravitasi yang ampuh menarik seluruh benda dan mahluk hidup untuk tetap menyatu dengannya. Sekuat apapun kita melompat, setinggi apapun kita melesat ke udara, kita akan selalu kembali mendarat di bumi. Begitu kuatnya gravitasi bumi, sehingga sanggup menarik benda-benda luar angkasa yang berada disekitar bumi, tertarik ke dalam atmosfer bumi, hingga akhirnya mendarat di bumi akibat tarikan gravitasi bumi yang dasyat. Tidak heran, jika bumi sampai sekarang masih diketahui sebagai satu-satunya planet yang memiliki unsur kehidupan mutlak berkat kekuatan gravitasi ini.
Lalu jika bumi adalah gravitasi dari sebuah kehidupan universal, maka apakah ada gravitasi lain yang juga memiliki pengaruh kuat sehingga apapun atau siapapun akan selalu tertarik untuk mendekatinya? Jawabannya adalah ADA dan bahkan BANYAK! Apa saja? Mari kita telusuri satu-persatu.
Contoh gravitasi lain yang sebenarnya merupakan hal esensial dalam kehidupan adalah air. Siapa yang tidak butuh air? Semua mahluk hidup yang ada di muka bumi ini jelas membutuhkan air. Siapa yang tidak membutuhkan air? Sehebat apapun mahluk hidup, sekuat apapun kita, jika sudah mengalami dehidrasi parah, maka air sudah menjadi satu-satunya hal yang akan dicari secara membabi-buta untuk melepas dahaga. Jika terdapat pilihan antar Air dan Emas, sebagian besar orang memang akan memilih emas, karena mereka memang menginginkannya. Namun jika sudah saatnya mereka membutuhkan air, yakinlah mereka akan menurkarkan seluruh emas yang mereka punya demi sebuah pelepas dahaga jika memang itu diperlukan.
img:thejakartapost
Contoh lain dari dari sebuah gravitasi adalah Warteg. Sebuah warung makan pinggir jalan dengan menu murah meriah serta pilihan lauk yang beraneka ragam. Warung makan ini memang identik dengan warung makan kelas bawah, namun sudah jelas bahwa warung makan ini adalah sebuah jalan keluar dari kebutuhan pangan hampir setiap orang. Hampir sama dengan air, warteg bisa dibilang bukan sesuatu yang dinginkan, namun dibutuhkan. Pada dasarnya setiap orang ingin makan ditempat-tempat yang mewah dan fancy. Dengan interior restoran yang instagramable, menu-menu yang lezat dan nikmat, harga mahal yang mewakili kelas sosial dari para pengunjungnya, hingga pelayanan bintang lima yang super ramah dan murah senyum, yang membuat Anda akan merasa seperti raja. Saya percaya semua orang menginginkan makan ditempat-tempat seperti itu, namun apakah mungkin kita akan selalu menginginkan makan ditempat mahal yang menguras uang seperti itu? Tentu saja tidak. Ketika keuangan kita menipis, ketika kita rindu akan sentuhan makanan yang nikmat merakyat, serta rasa yang membumi namun memiliki kelezatan tak terlupakan. Maka warteg akan menjadi gravitasi yang menarik kita untuk kembali mendatanginya dan menikmati sajiannya.
Jangan lupakan Colonel Sanders dengan resep ayam gorengnya yang kini menjadi kiblat orang dalam menikmati ayam goreng tepung yang lezat. Siapa yang tidak kenal KFC? Semua orang pasti sudah tahu betul restoran yang menyediakan ayam goreng dengan kelezatan terbaik hasil dari paduan 11 bumbu rahasia mereka. Berkat bakatnya yang luar biasa dalam bidang kuliner khususnya pengolahan ayam goreng, Colonel Sanders telah bertransformasi menjadi sebuah gravitasi untuk setiap orang yang ingin berkonsulitasi mengenai kuliner pada zamannya.
img:kingofwallpaper-fanpop
Lalu kemudian ada Vogue, majalah fesyen ternama yang juga telah menjadi kiblat atau gravitasi fesyen di seluruh dunia. Setiap penggiat fesyen entah itu model, fashion blogger, fashionista, desainer kenamaan dunia dan lainnya selalu menjadikan majalah ini menjadi kitab gravitasi fesyen bagi mereka. Setiap ayat yang diucapkan oleh majalah ini, akan selalu diamini oleh seluruh penggiat fesyen di seluruh dunia. Mereka akan selalu mengacu pada apa yang Vogue sebut sebagai high fashion dan mengaplikasikannya pada penampilan mereka sehari-hari.
Lalu apakah ada contoh gravitasi lain lagi? Ya ada. Gravitasi saya sendiri, dan dengan ini izinkan saya bercerita mengenai bagaimana saya menemukan gravitasi saya.
Jika ketika kecil saya ditanya, ingin menjadi apa ketika sudah besar? Maka saya akan menjawab dengan mantab; menjadi direktur. Entah direktur perusahaan apa, saya tidak peduli, yang jelas saya ingin menjadi direktur. Karena di mata saya saat itu, posisi direktur adalah posisi yang paling penting pada sebuah perusahaan. Sebuah posisi wahid yang berfungsi mengatur seluruh orang-orang yang bekerja di perusahaan. Semua orang akan menghormati direktur, tunduk akan perintah direktur, dan mengerjakan apapun yang direktur perintahkan. Memang sebuah cita-cita yang lugu atau bahkan terkesan naif, namun itulah yang saya inginkan ketika kecil. Ketika saya belum memahami apa jati diri saya, apa passion saya dan apa kemampuan saya.
Menginjak usia SD, saya mulai dikenalkan dengan kegiatan mengarang. Sebagai salah satu materi pada kurikulum Bahasa Indonesia, mengarang menjadi salah satu pelajaran yang harus saya pahami saat itu. Dan tidak adalah cara yang paling sempurna dalam memahami pelajaran mengarang selain dengan membuat sebuah karangan. Dari sinilah saya mulai menemukan kesukaan saya akan dunia tulis menulis. Seiring berjalannya waktu, kegiatan menulis atau mengarang menjadi sebuah kegiatan favorit saya. Hasilnya, saya selalu mendapat nilai bagus ketika mendapat tugas mengarang.
Memasuki masa SMP, saya mulai semakin menyukai aktivitas menulis. Seperti biasa, ketika tugas mengarang diberikan, saya akan menjadi orang yang paling semangat mengerjakannya. Gairah saya dalam membuat karangan berbanding lurus dengan hasil nilai yang saya dapat untuk setiap cerita-cerita karangan saya. Saya dikenal oleh guru sebagai siswa yang pandai membuat sebuah tulisan karangan.
Memasuki usia SMA, adalah saat dimana saya mulai mengenal internet. Mengenal internet, seolah membawa saya untuk membuka jendela dunia baru yang belum pernah saya temui sebelumnya. Pada masa-masa inilah saya mulai mengenal istilah browsing situs-situs, membuat e-mail, chatting menggunakan Yahoo atau MIRC, dan lain-lain. Pada masa ini pula saya mulai berkenalan dengan dunia blog, sebuah media menulis yang menjadi awal penajaman kemampuan saya dalam dunia tulis menulis. Masih ingat saat itu saya membuat blog dengan nama domain yang super norak dan menggunakan email dengan alamat email yang super norak juga. Maka jadilah blog pertama saya yang biasa saya isi dengan berbagai tulisan apapun yang ingin saya tulis. Mulai dari cerita-cerita yang tidak jelas, jurnal harian, bahkan hingga kumpulan tulisan-tulisan yang saya copy-paste dari berbagai sumber.
Namun dikarenakan pada saat itu saya masih terlalu rajin bereksplorasi tanpa memikirkan bagaimana cara me-maintenance apa yang sudah saya buat atau ciptakan, blog itu akhirnya terlupakan. Selain itu, pada masa-masa ini juga saya sedang menikmati hobi baru yaitu membaca. Khususnya membaca novel. Beragam judul novel-novel pop modern sudah saya lahap. Mulai dari Harry Potter, Supernova, Eragon dan masih banyak lagi. Seluruh novel tersebut saya baca bukan hanya untuk menikmati ceritanya saja, namun juga untuk mempelajari teknik penulisan dari masing-masing penulis tersebut.
Hingga pada akhirnya saya memasuki dunia perkuliahan dan saya mulai memahami bahwa yang saya inginkan adalah menulis. Saya merasa bahwa skill saya yang paling baik adalah dalam bidang menulis. Saya sendiri juga sudah mulai kembali menulis blog dengan blog yang lebih membumi. Di blog saya kali ini, saya menulis dengan passion. Saya selalu bergairah ketika menulis apapun di blog saya. Saya mencurahkan seluruh pikiran dan isi hati saya dalam rangkaian kata-kata yang nyaman untuk dibaca. Mulai dari tulisan opini, cerita-cerita singkat, hingga review-review film. Dan dari sini saya mulai menemukan gravitasi saya.
Saya menyadari bahwa kemampuan menulis saya secara perlahan meningkat, seiring dengan semakin rajinnya saya menulis blog serta semakin banyaknya materi bacaan yang telah saya pelajari. Saya secara perlahan tapi pasti mulai menemukan style menulis saya. Dan oleh karena itu pula, saya mulai mengetahui ke arah mana cita-cita saya seharusnya. Bukan lagi menjadi seorang direktur, namun menjadi seseorang yang dikenal akan kemampuan menulisnya.
Salah satu tolak ukuran keberhasilan saya dalam menulis adalah ketika saya berhasil membuat sebuah cerita bersambung yang sanggup menarik banyak pembaca. Mereka seolah dibius untuk menjadi candu terhadap update terbaru cerita saya. Setiap minggu mereka menunggu update terbaru dari cerita bersambung saya dengan antusia, dan begitu ceritanya akhirnya tiba di bab terakhir, para pembaca merasa puas akan sajian cerita yang telah saya buat.
Lain lagi ketika saya yang juga merupakan seorang pecinta film, dan tidak bisa melewatkan 1 minggu tanpa setidaknya 2 - 3 kali ke bioskop, mulai rajin menulis review dari berbagai film yang saya tonton. Salah satu reviewnya bahkan membawa saya keluar sebagai salah satu juara utama sebuah lomba review film yang diselenggarakan salah satu jaringan bioskop ternama. Satu unit Samsung Galaxy Note III berhasil saya miliki berkat review film saya tersebut. Berkat kemampuan menulis review saya itu pula, saya akhirnya sering diundang untuk menghadiri berbagai acara pemutaran perdana film.
Kamampuan saya dalam menulis jugalah yang berhasil membawa saya pada pengalaman bekerja saya pertama kali. Setelah lulus kuliah saya diterima di salah satu perusahaan online movie magazine sebagai salah satu content writer. Dimana yang pada awalnya saya hanya fokus membuat berita mengenai informasi soal film-film terbaru, membuat preview dan review dari film-film terbaru, sampai pada akhirnya saya dipercaya sebagai salah satu script writer dari segmen khusus Muvila Flash di majalah online tersebut. Dimana Muvila Flash merupakan sebuah segmen video yang memberitakan berbagai informasi mengenai film-film terbaru serta fakta-fakta menarik soal dunia hiburan, dan saya ditugaskan untuk membuat naskah acaranya. Salah satu contoh videonya bisa Anda lihat di bawah ini.
Kemampuan saya dalam menulis content pulalah yang kemudian mengantarkan saya pada sebuah posisi Head of Content & Social Media di perusahaan berikutnya. Dimana di sana saya sudah lebih ke arah managerial dan mengajarkan teknik-teknik menulis yang baik dan sesuai dengan permintaan klien.
Sampai di titik ini, saya sudah menyadari bahwa menulis adalah gravitasi saya. Dengan menulis, saya bisa menarik banyak perhatian orang untuk ikut menikmati dan tenggelam dalam imajinasi tulisan saya. Lalu apakah saya bisa menjadi sebuah gravitasi kuat tanpa didukung oleh perangkat yang juga memancarkan gravitasi hebat? Tentu saja tidak. Karena setiap orang hebat pasti akan selalu didukung oleh kehebatan lainnya, dan Smartphone Luna adalah sebuah perangkat hebat yang sanggup mendukung siapapun untuk tampil percaya diri dan menjadi gravitasi. Lalu apa itu Luna?
Smatphone besutan perusahaan Foxconn ini hadir sebagai sebuah smartphone yang walaupun menggunakan sistem operasi Android, namun berhasil memberikan citarasa premium iPhone pada tampilannya. Tidak heran jika tampilan Luna bisa tampak premium seperti ini, mengingat Foxconn sendiri sebelumnya telah lama dipercaya oleh Apple untuk memproduksi lini ponsel terkenal iPhone. Jadi, dengan begini kualitas body dan designLuna Smartphone sudah tidak perlu diragukan lagi. Pemilihan bahan berupa logam terbaik dengan teknik pembuatan 8 CNC Process, hingga sentuhan akhir yang presisi dan super detil dari setiap prosesnya membuat ponsel ini tampak begitu premiun, cantik namun tetap bergravitasi tinggi.
Sebelum mulai mengeluarkan gravitasinya di Indonesia, Luna Smartphone telah menjadi gravitasi kuat di Korea Selatan. Hal ini terlihat dari begitu antusiasnya para penggila gadget di negeri K-Pop tersebut akan kehadiran Smartphone keren ini. Berkat nama harum yang sudah didapatkan di Korea Selatan, serta kualitas ponsel premium yang sudah berstandar Internasional ini, membuat Luna bisa dengan mantap menjejakkan kiprahnya di tanah air Indonesia dan mulai memancarkan daya tarik universalnya. Lalu, sebenarnya apa sih keunggulan-keunggulan dari Smartphone yang tampil premium namun dengan harga yang masih terjangkau ini? Kita lihat yuk detail spesifikasinya dibawah ini.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Luna Smartphone hadir dengan design yang cantik namun tidak asal cantik. Material logam yang digunakan pada proses pembuatan body smartphone ini dikerjakan dengan metode 8 CNC. CNC sendiri merupakan singkatan dari Computer Numeric Control yang bertugas memproses logam dengan tingkat presisi tinggi serta dengan finishing yang cantik. Foxconn percaya diri dengan design Smartphone Luna ini, karena mereka bisa mengaplikasikan proses pembuatan body ponsel sekelas iPhone pada produk ponsel mereka sendiri.
Berkat kehebatan teknologi yang dimiliki Foxconn ini, Luna hadir sebagai salah satu smartphone tipis dan ringan. Anda bisa dengan percaya diri menenteng sebuah ponsel yang seolah sanggup menaikan kelas sosial anda ke level terbaru. Karena tipis dan cantiknya dimensi ponsel ini, sehingga Luna Smartphone tampak sebagai ponsel yang mahal dan elegan.
Selain desain ponselnya yang luar biasa, Luna juga dibekali dengan layar IPS 5,5 inci dengan resolusi Full High Definition 1920 x 1080. Apa itu Full High Definition? Ini adalah sebuah istilah dalam teknologi layar yang sanggup memberikan gambar dengan resolusi tinggi sampai pada level 1920 x 1080, sehingga gambar tambah jernih seolah Anda melihatnya langsung. Resolusi ini juga telah menjadi standar internasional yang telah diterapkan dihampir seluruh layar; mulai dari layar televisi hingga layar ponsel. Apalagi dengan ditambah Pixel Density 480 dpi, membuat setiap detail gambar yang tampil terlihat begitu sempurna dan rapat. Panel layar IPS seluas 5,5 inci, membuat Anda bisa leluasa melakukan berbagai aktivitas dengan puas tanpa gangguan. Jangan salahkan Luna jika Anda akan selalu terpukau dengan kejernihan layar, begitu kayanya warna, serta ketajaman tampilan yang disajikan Luna Smartphone untuk memanjakan mata Anda. Karena Luna hadir sebagai ponsel terbaik untuk Anda pecinta kualitas.
Sementara, untuk melindungi kesempurnaan visual pada layar Luna Smartphone ini, teknologi Gorilla Glass 3 telah diaplikasikan dengan peningkatan fitur Never Damage Resistance yang menjaga ponsel Luna dari goresan-goresan fisik. Sehingga Anda akan selalu percaya diri dengan ponsel yang selalu tampil mulus tanpa cacat.
Ini adalah salah satu fitur yang menjadikan Luna pantas disejajarkan dengan berbagai smartphone flagship lainnya. Kekuatan kamera 13 megapixel-nya sanggup memberikan hasil foto dengan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan iPhone 6 sekalipun. Tidak heran jika fotografer sekaliber Arbain Rambey juga mengamini kualitas gambar hasil tangkapan kamera 13 megapixel milik Luna ini. Dan tidak heran juga jika salah satu fokus Brand Positioning Luna adalah pada sektor kamera. Kehebatan Kamera 13 megapixel milik ponsel yang perakitannya ternyata dilakukan oleh Luna Indonesia sendiri di pabriknya di Semarang, Jawa Tengah, juga telah dipersenjatai dengan kemampuan Wide Angle 80 derajat, F 2,0 Aperture dan Dual Tone LED Flash.
Sementara itu, kemampuan kamera selfie pada ponsel Luna ini telah disempurnakan dengan kehadiran kamera berkemampuan 8 megapixel yang sanggup memberikan kualitas gambar tajam. Jadi Anda tidak perlu khawatir dengan kualitas kamera depan Luna ini saat Anda melakukan berbagai kegiatan mulai dari sekedar selfie atau melakukan panggilan video.
Kehebatan kamera LUNA yang memiliki kualitas fotografi setara dengan iPhone 6, pastinya benar-benar membantu saya untuk bisa meraih lebih dalam setiap pekerjaan dan aktivitas saya. Seperti ketika saya hendak membuat sebuah tulisan yang membutuhkan ilustrasi foto dan gambar, kamera utama LUNA bisa menjadi dukungan sempurna untuk saya mendapatkan gambar yang terbaik. Dengan begini, kualitas tulisan saya akan menjadi lebih sempurna berkat dukungan foto-foto terbaik hasil tangkapan kamera LUNA ini. Atau ketika saya melakukan photo hunting, kemampuan fotografi LUNA akan menjadi andalan saya untuk dapat menangkap setiap gambar dan momen terbaik dan menjadi sebuah keabadian yang sempurna. Sehingga saya bisa dengan percaya diri memamerkan hasil foto saya kepada teman-teman dan keluarga, atau mungkin saja dijadikan materi foto untuk berbagai keperluan seperti berita, artikel, ulasan dan lain sebagainya.
Hal lain yang juga menjadi keunggulan Luna Smartphone adalah dapur pacunya yang telah ditenagai dengan prosesor Snapdragon 801 besutan Qualcomm. Prosessor Quad-core dengan kecepatan 2,5GHz ini juga telah didukung dengan RAM yang mencapai 3 Gigabyte. Apa artinya ini? Artinya tak ada lagi yang bisa mempertanyakan kekuatan gravitasi Luna dalam segi performa. Berbagai aplikasi berat hingga game dengan grafis tinggi bisa dimainkan dengan lancar pada ponsel ini. Apalagi dengan ruangan penyimpanan internal yang mencapai 64 Gigabyte, membuat Anda hampir tidak memerlukan lagi slot memory card tambahan, karena ruangan yang luar biasa besar, telah tersedia untuk menyimpan berbagai kebutuhan Anda. Biarpun begitu, Luna tetap masih berbaik hati menyiapkan slot Micro SD tambahan jika Anda memang masih membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar.
Snapdragron sendiri memang telah menjadi salah satu bahan baku primer dalam pembuatan ponsel bertenaga, dan Foxconn memang tidak mau main-main dengan ponsel Luna mereka. Salah satu chip prosessor terbaik Snapdragon dibenamkan untuk memberikan performa kelas atas pada ponsel cantik ini.
Untuk sektor baterai, Luna telah melengkapi teknologinya dengan baterai berkapasitas 3000mAh dan juga teknologi Fast Charge 2.0. Dimana dengan adanya teknologi ini, Anda bisa mengisi penuh baterai ponsel anda dari kosong hingga 80% hanya dalam waktu 1 jam saja.
Dengan berbagai limpahan keunggulan yang telah saya jelaskan diatas? Apakah Anda sudah merasakan bagaimana hebatnya Gravitasi Luna Smartphone ini? Saya sendiri sudah dari tadi merasakan daya tarik hebat yang dipancarkan oleh ponsel cantik ini. Dan saya sendiri juga tidak perlu meragukan lagi, bahwa Luna Smartphone akan hadir sebagai salah satu Gravitasi yang sanggup mengguncang dunia. Karena saya tahu, bahwa Luna hadir sebagai ponsel premium dengan design cantik namun dengan performa yang tidak main-main.
Lalu setelah semua yang saya ceritakan di atas, apakah masih ada lagi gravitasi-gravitasi lain yang luar biasa? Jawabanya IYA! Dan jawaban itu adalah KAMU.
Kamu adalah gravitasi lain yang siap mengguncang dunia. Kamu adalah daya tarik lain yang sanggup menarik apapun atau siapapun untuk datang dan membutuhkanmu. Kamu adalah gravitasi yang membuat siapapun melihat kamu sebagai sesuatu yang berbeda dari antara keseragaman. Sebuah gravitasi yang membuat kamu stand out diantara angkasa hampa tak bermagnet. Yang kamu butuhkan adalah menemukannya. Yang kamu butuhkan adalah mengetahui apa yang menjadi kemampuan kamu. Yang kamu butuhkan adalah sebuah medan kemampuan, yang terus diolah dengan kreativitas sehingga menjadi sebuah sinergi skill bermagnet yang pada akhirnya menciptakan sebuah gravitasi baru di semesta ini. Dan untuk membantu kamu menemukan gravitasi kamu, Smartphone Luna siap untuk menjadi temanmu dalam menemukan gravitasi jati dirimu.
Anak remaja pake baju warna tabrakan. Cewek pake hot pants, kemeja putih, rompi hitam, dasi merah, topi merah plus sepatu booth merah menyala. Cowok pake celana bahan super ketat, kemeja gelap, gesper merah berduri-duri, kaca mata spion. Mungkin itu sudah nggak asing lagi sih bagi kita. Atau yang kalo ngirim SMS memadu-padankan penggunaan huruf yang overload, angka, tanda baca, tanda pagar, bintang, kurung buka-kurung tutup, kurung kurawal, sama dengan dan lain-lain. Mahluk-mahluk seperti mereka biasa kita kenal dengan sebutan alay. Gua yakin sebagian dari kita adalah golongan yang menertawakan mereka karena eksistensi mereka.
Namun sebenarnya kita sendiri sadar nggak sih, ada jenis alay baru yang tanpa sadar mulai menjakiti remaja-remaja, muda-mudi bahkan orang-orang dewasa saat ini. Sebuah jenis alay yang sebenarnya hampir sama parahnya dengan alay yang sebelumnya. Jenis alay yang memang tidak norak dalam arti penampilan, namun norak dalam arti pergaulan. Jenis alay yang disebut dengan Alay Urban.
Gua nggak tau sih yang lain pada nyadar apa nggak. Tapi kalo gua sendiri menyadari ini. Saat orang-orang yang ingin merasa gaul atau eksis berusaha untuk ikut-ikutan zaman. Okelah, zaman Blackberry semua orang meng-alay dengan pengen ikutan punya BB dengan alasan biar dibilang keren dan elegan. Padahal kenyatannya, fungsi BB (semenjak sindrom ini melanda indonesia) sudah turun dari gadget yang menentukan kelas sosial, menjadi gadget sejuta umat. Dan saat itu kegunaan BB dari hape yang digunakan untuk membantu keperluan kantor dan bisnis menjadi hape yang digunakan untuk keperluan chat saja.
Lalu Alay Urban mulai menjamah ke produk baru. Yang mendefinisi ulang kata gaul, eksis dan berkelas ke batas yang baru. Tablet. Di fase ini kaum alay urban mulai menemukan tingkatan baru dalam dunia pergaulan "ngakunya" eksekutif-eksklusif dengan mulai beramai-ramai menggunakan tablet. Mulai dari tablet dengan jenis "super-mahal" sampai tablet dengan jenis "murah-meriah-yang-penting-punya". Pada dasarnya tablet diciptakan dengan spesifikasi-spesifikasi khusus untuk konsumen-konsumen tertentu dengan kebutuhan yang spesifik. Ada yang untuk membaca, untuk belajar, untuk presentasi bisnis, untuk programming, untuk kebutuhan kantor dan keperluan lain. Namun Alay Urban merusak itu semua dengan menyamaratakan fungsi tablet sebagai alat untuk gaul. Yah, mereka membeli tablet (yang inginnya bagus) namun pada akhirnya hanya digunakan untuk chat, main game, upload foto sarapan/makan siang/makan malam mereka di instagram, sampai untuk dipamerkan ketika berkumpul bersama teman ditempat umum. Eksistensi ke-alay-an mereka ditegaskan dengan ketika jalan-jalan hanya menenteng tablet saja, tanpa perlu bawa-bawa barang lain. Biarlah barang-barang lain ditinggal di rumah, yang penting tablet kepunyaan bisa disaksikan dunia.
Detil pergaulan Alay Urban sempat mengheboh ketika Uniqlo membuka gerai pertama mereka di Indonesia. Sontak semua member Alay Urban bergejolak penuh nafsu dan hasrat untuk segera menyerang toko pakaian tersebut ketika waktunya dibuka. Jauh sebelum toko tersebut dibuka, euforia sudah menggelinjang-gelinjang dikalangan anak bangsa, maksud gua anak Alay Urban. Secarap bertahan namun frekuentatif mereka mulai sering membicarakan produk-produk toko tersebut tidak lupa diselipkan rencana belanja mereka diliputi detil-detil harga dan akan digunakan untuk acara apa. Sebagian dari mereka mulai menyusun rencana strategis jangka panjang-jangka pendek untuk membeli produk-produk yang bisa mensinkronisasikan eksistensi pergaulan mereka kearah yang sudah ditetapkan. Dan begitu toko tersebut dibuka, para Alay Urban yang berkekayaan pas-pasan langsung menyerbu bagaikan orang-orang miskin berebut raskin. Mereka menyerang toko tersebut seolah hari itu adalah hari terakhir sebelum kiamat menimpa bumi, karena embel-embel diskon gede-gedean. Disana mereka memporak-porandakan toko tersebut untuk mencari barang-barang dalam list mereka untuk dipakai sebelum bumi hancur dan mereka mati dalam fashion.
Jangan lupakan ketika virus Fixie menyebar dan menginkubasi dalam ranah pergaulan Alay Urban. Sepeda yang entah dari mana munculnya, tiba-tiba secara perlahan merayapi jalan-jalan ibu kota dengan warna-warnanya yang menyilaukan. Alay Urban yang tadinya tidak hobi bersepeda secara ghaib menjadi suka bersepeda dengan alasan kamuflase "pengen hidup sehat", namun kedok dibalik semua itu apalagi kalo bukan ingin singkronisasi pergaulan. Alay Urban mulai terlihat dalam momen-momen Car Free Day di hari minggu, bergerombol pada saat pulang kerja, bergoes bersama dalam suka dan canda tawa di sabtu siang yang cerah. Atau berkumpul di spot-spot tempat hang out dimana sepeda fixie mereka digunakan sebagai kartu pass untuk masuk dalam pergaulan. Dan begitu alam mulai berhasil memusnahkan virus Fixie, para Alay Urban berlabel "gaul hidup sehat" secara perlahan sirna dari muka bumi. Well, mereka nggak lenyap, hanya saja pergaulan dengan fixie sudah dirasa tidak eksis lagi, jadi lebih baik tuh sepeda diletakan di gudang saja, daripada dipake terus dan dianggap ketinggalan jaman.
Alay Urban mungkin akan menistakan Alay Versi Lama karena cara mereka berkirim pesan. Kombinasi huruf, angka, tanda baca, simbol-simbol yang disatukan dalam kalimat akan terlihat mengerikan jika dibaca oleh manusia normal, apa lagi oleh Alay Urban yang jelas-jelas tidak mau disamakan sama Alay Versi Lama. Bagi Alay Urban cara berkirim pesan seperti itu sangat kampungan dan tidak tahu tata bahasa. Namun entah kenapa ALay Urban tidak pernah menyadari bahwa mereka sendiri punya cara berkomunikasi yang pada akhirnya tidak memiliki etika tata bahasa. Jika Alay Versi Lama berkomunikasi dengan bahasa alay, maka Alay Urban berkomunikasi dengan emoticon. Ya, mereka kecanduan emoticon. Sejak Line dan Kakao Talk mulai menginsepsi pikiran mereka dengan fungsi dan kemenarikannya. Alay Urban mulai berburu emoticon-emoticon lucu untuk digunakan dalam percakapan mereka. Mereka rela bayar mahal demi mendapatkan Emoticon impian mereka, dan kemudian mereka kerap pergunakan (baca: pamerkan) dalam setiap percakapan baik bersifat pribadi maupun dalam group. Berharap ada teman mereka yang memuji emoticon-nya karena unik dan lucu, dan Alay Urban akan tersenyum dalam kebanggaan.
Kenyataan paling pahit yang gua dapati dari fenomena ini adalah anggota-anggota yang bergabung dalam Alay Urban ini. Jika Alay Versi Lama adalah kumpulan anak-anak remaja korban kecelakaan mode dan pergaulan. Dimana sebagian dari mereka mungkin tidak punya cukup otak untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, mana yang kecelakaan fashion dan mana yang high fashion, mana yang bisa dibaca dan mana yang tidak bisa dibaca. Sementara Alay Urban justru muncul dari orang-orang yang berpendidikan. Mereka yang bersekolah, berkuliah, bahkan yang sudah bekerja di gedung-gedung tinggi nan elegan. Mereka dari golongan orang-orang yang memang berkelas, bercita rasa, memiliki gaya berpakaian yang modis, gadget expert, social media expert, namun semua itu adalah hasil contekan. Hasil dari contoh-contoh yang mereka pelajari mati-matian demi singkronisasi pergaulan. Mereka ingin tampak berkelas, maka mereka berjuang mati-matian untuk bisa dianggap salah satu dari antaranya. Mereka tidak tinggal di daerah-daerah pinggiran, namun tinggal di pusat kota, di epicentrum ibu kota, di tengah titik pergaulan, namun sebagian dari mereka berstatus anak kost, sewa kontrakan atau patungan sewa apartement.
Apapun mereka lakukan dan korbankan sehingga ketika mereka berjalan ditengah keramaian, mereka bisa berjalan dengan kepala tegak. Karena atribut-atribut pergaulan mereka sudah lengkap dipakai ataupun dipegang. Ketika berjalan di mall mereka tidak minder karena mereka telah serupa. Ketika ngongkrong bersama di Excelso, mereka tidak minder karena sudah sama rata sama gaya. Dan ketika berchating ria, mereka tidak perlu bingung, karena mereka sudah mengerti enkripsi-enskripsi komunikasi emoticon.
Gua nggak tau mereka sadar atau tidak, bahwa mereka sudah terlabelkan dengan label Alay Urban. Bahwa mereka sudah menjadi Alay juga, hanya saja mereka tidak tau ataupun tidak sadar. Percaya atau tidak, fenomena ini sudah ada dan terjadi, hanya saja kita sulit menyadari karena mereka tidak pernah tampil norak... atau memang karena kita juga adalah bagian dari mereka.
Sebuah pertanyaan yang terkadang mengganjal gua untuk memberikan sebuah argumen personal.
Kita adalah mahluk visual. Ya walaupun kata "mahluk visual" lebih tepat disandingkan ke laki-laki, namun pada dasarnya kedua gender tersebut memiliki dasar sifat yang sama, walaupun dengan presentase yang berbeda.
Gua mengakui memiliki kelemahan dalam melihat sesuatu yang indah. Apapun yang berpenampilan menarik pasti akan mampu menarik mata gua ke sudut untuk memperhatikannya lebih lama. Apa yang gua alami dan lakukan ini mungkin juga dilakukan oleh sebagian besar orang diluar sana. Karena pada alaminya kita tertarik melihat yang bagus-bagus.
Atas dasar konsep diatas itulah gua mencoba membawa hal ini kedalam ranah sebuah 'hubungan'. Ketika kita sudah bersanding, baik untuk sementara atau tetap dengan seseorang, kita akan selalu tergoda untuk melihat yang baru. Mengeksplore hati yang baru, menjelajah kehidupannya, menikmati kemenarikannya, terhanyut dalam pesonanya. Sebuah hal yang secara perlahan menarik kita pada sebuah fase yang bernama selingkuh.
Atau ketika apa yang sudah kita genggam tidak menarik lagi. Saat itulah kita mencoba mencari sentuhan baru yang berbeda. Kita mencoba mencari rasa dan sensasi baru yang berbeda. Konyol aja kalo kita mencari rasa dan sensasi yang sama. Kenapa berbeda? karena perbedaan akan selalu menjadi yang paling menarik. Ketika kita menatap mata yang berbeda, menyentuh dinding tubuh yang berbeda, mengecup rasa yang berbeda. Semua itu memberikan rasa yang menarik, walaupun disaat yang bersamaan mengkhawatirkan.
Kita terhisap dalam visual baru, terhisap dalam fantasi baru, terhisap dalam sensasi baru. Bersama dia yang berbeda. Tangan kita menggenggam, hati kita bertaut, pikiran bergejolak, jiwa berhasrat. Dan atas dasar persetujuan kedua belah pihak kita memulai hubungan baru. Lalu begitu kita menyadarinya ada nama dari semua itu: Selingkuh.
Gua sebagai salah satu orang yang tidak atau belum mempercayai apa itu cinta, masih belum bisa menyelami makna selingkuh lebih dalam. Nggak tau, apakah menjelajah bibir orang di hari senin dan menjelajah bibir yang berbeda di hari rabu tanpa terikat persaan bisa dikategorikan selingkuh? Gua rasa sih enggak. Karena yang gua rasakan selama ini hanyalah kesemuan.
Namun pada akhirnya gua mencoba untuk mengenal. Apa itu selingkuh? Bagaimana dia bekerja. Sebuah perasaan sayang yang disembunyikan dari dunia. Sebuah hubungan yang disembunyikan dari dia yang kita sebut pasangan. Mengapa kita selingkuh? apakah untuk mencari rasa baru? atau mencari perbaikan?
Dia yang kita kenal sudah tidak lagi menarik, sudah tidak lagi menyenangkan, sudah membosankan, sudah hambar. Lalu mengapa kita mempertahankan?
Lalu mengapa kita selingkuh?
Untuk apa?
Apakah ini berakhir pada sebuah formula kasih sayang yang baru, atau untuk merevisi dan menemukan nilai baru dalam hubungan kita yang sudah lama terjalin?
Apa itu rasa baru? Birahi? Kalau begitu mengapa kita menjalin hubungan?
Apa itu rasa baru? Kasih sayang? Kalau begitu apa bedanya dengan yang sudah kita dapatkan?
Apa yang kita rasakan ketika berselingkuh? Rasa senang... khawatir... adrenalin... kebanggaan?
Untuk apa kita berselingkuh? Rasa baru atau rasa bangga?
Rasanya sangat kekanak-kanakan ketika kita melakukan perselingkuhan untuk alasan kebanggaan. Bagi gua personal memiliki banyak selingkuhan adalah reprensentasi dari ketololan yang dimanipulasi. Sebuah ketololan karena ketika hati kita tidak bisa bertahan pada hati lain untuk waktu yang lama namun bersikeras menjalin sebuah hubungan.
Lalu apakah selingkuh itu salah? Well, bagi gua pribadi sih tidak. Karena kita hidup untuk mencoba.
Memang akan ada pihak yang dirugikan, namun pada akhirnya semua itu hanya akan menjadi tanggung jawab masing-masing pihak. Ada resiko dari tiap tindakan, ada pilihan dari setiap kesempatan. Memang ini bisa saja berakhir pada ujung yang berantakan. Namun nantinya kita akan menyadari bahwa dari keberantakan itu ada nilai-nilai dan makna yang terserak diantaranya. Dan dengan begitu kita bisa tahu dari mana harus memulai kembali.
Dan pada akhirnya bagaimana ini akan berujung? Apa definisi hubungan yang bisa kita peroleh dari perselingkuhan yang kita jalani. Apakah ini menjadi sebuah permulaan baru atau sebuah bab baru?
Apakah kita akan memutuskan untuk mengakhiri yang lama dan memulai dengan yang baru. Menyadari bahwa segalanya memang berubah, diri kita berubah. Kita merasa memerlukan orang baru yang sanggup dan mau berjalan bersama perubahan diri kita. Berjalan bersama menemukan arah baru. Kita menyadari pada akhirnya ini adalah rasa cinta yang sebenarnya. Perselingkuhan hanyalah sebuah fase untuk menyakinkannya.
Atau apakah kita memutuskan untuk kembali dan memulai bab baru dalam buku yang sama. Kita menyadari bahwa dia yang kita sembunyikan itu hanyalah sebuah jalan bercabang yang pada akhirnya membawa kita kembali kepada jalan kita sebelumnya. Kita menyadari bahwa segala rasa, sensasi, kenikmatan dan kasih sayang yang kita nikmati dari dia yang kita sembunyikan tidak bisa menggantikan apapun yang telah melekat lebih dulu di hati kita. Kita menyadari bahwa semua itu hanyalah sebuah cara untuk membuat kita kembali kepada pasangan kita dengan sudut pandang yang baru dan menyadari bahwa kita sudah bersama orang yang tepat.
Atau...
Kita menyadari bahwa pada dasarnya kita tidak memiliki rasa apapun. Kita menyadari bahwa kita hanyalah kebebasan. Kita hanyalah jiwa yang tidak tertambat. Kita tidak memilik tempat berlabuh. Kita tidak memiliki jalan pulang...
Kita adalah jiwa yang datang dan pergi. Mencari kesenangan bersama orang lain dan menikmati kesedihan dalam diri sendiri. Kalo begini adanya, kita sebenarnya tidak pernah selingkuh. Kita hanya merasa bebas, dan pasangan kita hanyalah orang yang menganggap dirinya korban.
Boleh dibilang ini merupakan salah satu karya terbaiknya sutradara Bong Joon Ho. Film ini tampil tidak hanya sebagai film fiksi ilmiah semata, namun menjelma menjadi sebuah penggambaran reprentatif mengenai bagaimana kehidupan di dunia ini yang sesungguhnya. Berkisah tentang bumi yang dilanda kepunahan akibat kesalahan teknologi yang menyebabkan bumi diselimuti zaman es selama berpuluh-puluh tahun. Mencoba untuk mempertahankan garis kehidupan, sekelompok manusia berlindung dalam sebuah kereta yang melaju tanpa henti melintasi bumi. Kereta ini ibarat bahterah Nuh yang membawa orang-orang yang selamat dari zaman es yang mematikan tersebut.
Berada dalam "bahterah Nuh" tersebut tidak menjamin bahwa semua orang bisa mendapatkan perlakuan sama, sebagaimana yang biasa para survivor lakukan. Disini yang terjadi adalah seluruh unsur kehidupan dikerucutkan, diperjelas dan dipertajam. Para manusia yang berada dalam kereta tersebut dipisahkan dalam kelas-kelas sosial. Pemisahan berdasarkan pada kelas kepenumpangan mereka. Mulai dari Kelas Executive, kelas Eknomi dan penumpang gratisan. Kelas Eksekutif dan Ekonomi adalah mereka yang membayar untuk bisa selamat, sementara penumpang gratisan adalah mereka orang-orang kumuh yang diselamatkan namun berakhir sebagai penumpang yang tertindas.
Source : Google
Di kereta ini kesenjangan sosial tampak begitu jelas dan eksplisit. Yang kaya hidup berfoya-foya dan pesta pora, sementara yang miskin harus merasakan penderitaan dan ketidakadilan. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan sebuah revolusi dari para penumpang miskin yang menginginkan kehidupan yang lebih baik, atau paling tidak rasa nyaman, aman dan terlepas dari penderitaan. Dan seiring dengan laju kereta yang terus membelah salju, para tertindas memulai revolusi penuh pengorbanan dan tumpahan dari ini dari ekor kereta menuju ke lokomotif.
Film ini benar-benar memberikan sebuah tayangan yang penuh makna. Bagaimana ketidakadilan terjadi dengan jelas dan "dirawat". Bagaimana orang-orang miskin harus berjuang dan bahkan saling berkanibal untuk bisa bertahan hidup. Sementara mereka yang ada digerbong depan mendapatkan kemewahan dan kesejahteraan melimpah. Film ini juga menjelaskan secara gamblang bahwa setiap perjuangan tidak pernah ada yang mudah, selalu ada yang berkorban dan dikorbankan. Tentang seseorang yang bisa saja berubah haluan walaupun sebelumnya dirinya berjuang dengan keras untuk membalas dendam. Tentang sistem, tentang posisi dan tentang fungsi kita masing-masing dalam kehidupan.
Bong Joon Ho benar-benar mencoba menampilkan ringkasan dunia dalam sebuah kehidupan kereta. Mencoba mengingatkan kita bahwa disaat kita duduk nyaman menyaksikan film di studio bioskop yang mewah dan sejuk, ada orang-orang dibelahan bumi lain yang harus duduk menyaksikan sanak saudaranya mati secara perlahan karena kemiskinan dan kelaparan. Mencoba mengingatkan kita bahwa diluar sana ada orang-orang yang sedang memperjuangkan ketidakadilan. Mengingatkan kita bahwa apa yang terjadi dalam Snowpiercer nyatanya memang terjadi di dunia ini dalam skala yang lebih luas.
Source : google
Segi Teknis film ini dikerjakan dengan baik. Bong Joon Ho benar-benar berhasil meyakinkan penonton mengenai kondisi dunia pada saat itu. Sutradara ini juga berhasil membawa penonton menikmati adegan demi adegan yang terjadi dalam sebuah kereta tanpa perlu merasa bosan. Jelas saja, karena tim artistik film ini berhasil memberikan disain dan dekorasi berbagai gerbong yang berbeda-beda namun indah. Serta entah memiliki maksud tertentu atau tidak, namun sutradara ini berhasil memasukan adegan sebuah kelas berisi anak-anak yang sedang didoktrin untuk mengaggap sang pemilik kereta sebagai Tuhan mereka. Adegan yang mengingatkan kita pada negara tetangga Korea Selatan, dimana masyarakatnya sudah dicuci otaknya untuk menganggap sang presiden adalah Tuhan mereka.
Ada salah satu tokoh menarik dalam film ini yaitu Jendral Mason yang diperankan oleh Tilda Swinton. Tilda berhasil memerakan karakter Jendral yang iconic dan memorable. Dia berhasil menjadi seorang jendral yang kejam, merendahkan, keji, berkelas dan pengecut. Boleh dibilang karakter Jendral Mason menjadi salah satu karakter yang paling menonjol dalam film ini. Akting Tilda Swinton benar-benar solid dan menonjol.
Jendral Mason by Tilda Swinton
Pada akhirnya film ini hadir tidak hanya sebagai hiburan namun juga membuka pikiran kita tentang kehidupan. Snowpiercer membawa kita mengelilingi dunia yang putih bersalju dalam sebuah revolusi berdarah di kereta abadi. Menyaksikan film ini seperti mengingatkan kita akan keadaan-keadaan diluar sana yang tidak kita sadari namun terjadi. Seperti para penumpang belakang yang tidak tahu bagaimana mewahnya kehidupan di gerbong depan, dan seperti para penumpang gerbong depan yang tidak tahu bagaimana kejamnya pederitaan yang dirasakan para penumpang di gerbong belakang.
Title
Snowpiercer
Director
Bong Joon-Ho
Year
2013
Genre
Action | Drama | Sci-Fi
Languange
English
Subtitle
Indonesia
Cast
Chris Evans, Ed Harris, Jamie Bell, Tilda Swinton, Alison Pill, Octavia Spencer, Kang-ho Song, Ah-sung Ko, Lue Pasqualino
Only at Blitzmegaplex
Source : Google
Score : 8.5 / 10 "We move forward..."
Note: #1st Winner Snowpiercer Movie Review National Competition